1. Letak Geografis, Administratif dan Kondisi fisik
- Letak Geografis dan Administratif
Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten yang berada pada wilayah Provinsi Papua dimana secara geografis terletak antara 137° – 141° Bujur Timur dan 5° – 9° Lintang Selatan. Dengan luas mencapai hingga 46.791,63 km2 atau 14,67 persen dari keseluruhan wilayah Provinsi Papua menjadikan Kabupaten Merauke sebagai kabupaten terluas tidak hanya di Provinsi Papua namun juga di antara kabupaten lainnya di Indonesia. Secara administratif Kabupaten Merauke memiliki 20 distrik, dimana Distrik Waan merupaka distrik yang terluas yaitu mencapai 5.416,84 km2 sedangkan Distrik Semangga adalah distrik yang terkecil dengan luas hanya mencapai 326,95 km2 atau hanya 0,01 persen dari total luas wilayah Kabupaten Merauke. Sementara luas perairan di Kabupaten Merauke mencapai 5.089,71 km2.
Kabupaten Merauke dibatasi oleh daratan dan lautan. Secara geografis, Kabupaten Merauke disebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Mappi dan Kabupaten Boven Digoel, sebelah timur berbatasan dengan Papua New Guinea, di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Laut Arafuru. Jika ditinjau menurut kelas ketinggiannya, Kabupaten Merauke merupakan wilayah dataran rendah yang memiliki kelas ketinggian antara 0-60 mdpl.
Kabupaten Merauke terletak pada koordinat 137°– 141° Bujur Timur (BT) dan 5° – 9° Lintang Selatan (LS) dengan batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Mappi dan Kabupaten Bouven Digoel;
- Sebelah Timur dengan Negara Papua New Guinea;
- Sebelah Barat dengan Laut Arafura;
- Sebelah Selatan dengan Laut Arafura.
Luas Kabupaten Merauke adalah 46.791,63 km2 (Merauke dalam angka, 2013), yang terdiri dari 20 distrik dengan distrik terjauh adalah distrik Muting yaitu 247 km dari ibukota kabupaten. Distrik Waan merupakan distrik terluas yaitu mencapai 5.416,84 km2 atau sekitar 11,58% dari total luas areal diikuti oleh Distrik Ulilin seluas 5.092,57 km2 atau 10,88%.
Gambar. Peta Administrasi Kabupaten Merauke
Tabel. Luas Wilayah dan Persentase Luas Wilayah
Menurut Distrik di Kabupaten Merauke
No | Distrik | Luas (Km2) | Jumlah Kampung | Jumlah kelurahan |
1 | Kimaam | 4.630,30 | 11 | – |
2 | Waan | 2.868,06 | 8 | – |
3 | Tabonji | 5.416,84 | 9 | – |
4 | Ilyawab | 1.999,08 | 4 | – |
5 | Okaba | 1.560,50 | 8 | – |
6 | Tubang | 2.781,18 | 6 | – |
7 | Ngguti | 3.554,62 | 5 | – |
8 | Kaptel | 2.384,05 | 4 | – |
9 | Kurik | 977,05 | 9 | – |
10 | Malind | 1.465,60 | 7 | – |
11 | Animha | 490,60 | 5 | – |
12 | Merauke | 1.445,63 | 2 | 8 |
13 | Semangga | 905,86 | 10 | – |
14 | Tanah Miring | 326,95 | 14 | – |
15 | Jagebob | 1.516,67 | 14 | – |
16 | Sota | 1.364,96 | 5 | – |
17 | Naukenjerai | 2.843,21 | 5 | – |
18 | Muting | 3.501,67 | 12 | – |
19 | Elikobel | 1.666,23 | 12 | – |
20 | Ulilin | 5.092,57 | 11 | – |
Sumber: RTRW Kabupaten Merauke Tahun 2013
- Iklim dan Curah Hujan
Kabupaten Merauke memiliki iklim yang sangat tegas antara musim penghujan dan musim kemarau. Menurut Oldeman (1975), wilayah Kabupaten Merauke berada pada zona Agroclimate Zone C yang memiliki masa basah antara 5-6 bulan. Dataran Merauke mempunyai karakteristik iklim yang agak khusus yang mana curah hujan yang terjadi dipengaruhi oleh Angin Muson, baik Muson Barat – Barat Laut (Angin Muson Basah) dan Muson Timur – Timur Tenggara (Angin Muson Kering) dan juga dipengaruhi oleh kondisi Topografi dan elevasi daerah setempat.
Curah hujan pertahun di Kabupaten Merauke rata-rata mencapai 1.558,7 mm. Dari data yang ada memperlihatkan bahwa perbedaan jumlah curah hujan pertahun antara daerah Merauke Selatan dan bagian utara. Secara umum terjadi peningkatan curah hujan pertahun dari daerah Merauke Selatan (1000 – 1500) dibagian Muting, kemudian curah hujan dengan jumlah 1500-2000 mm/tahun terdapat di Kecamatan Okaba dan sebagian Muting, selebihnya semakin menuju ke Utara curah hujannya semakin tinggi. Perbedaan tersebut juga berlaku pada jumlah bulan basah yaitu semakin kebagian utara masa basah sangat panjang sedangkan pada bagian selatan terdapat masa basah yang relatif pendek. Kondisi iklim yang demikian berpeluang untuk dua kali tanam. Musim hujan yang terjadi merupakan kendala terhadap kondisi jalan-jalan tanah yang setiap tahun mengalami kerusakan.
Sementara disisi lain musim kemarau yang panjang justru mengakibatkan kekurangan air bersih dan air irigasi bagi masyarakat dan petani. Berdasarkan data iklim yamg dikeluarkan oleh Kantor Meteorologi dan Geofisika Merauke menunjukkan bahwa kecepatan angin hampir sama sepanjang tahun; di daerah pantai bertiup cukup kencang sekitar 4-5 m/det dan dipedalaman berkisar 2 m/det. Penyinaran matahari rata-rata di Merauke adalah 5,5 jam/hari pada bulan Juli dan yang terbesar 8,43 jam/hari pada bulan September, dengan rata-rata harian selama setahun sebesar 6,62 jam. Tingkat kelembapan udara cukup tinggi karena dipengaruhi oleh iklim Tropis Basah, kelembapan rata-rata berkisar antara 78-81%.
- Klimatologi
Di tahun 2012 suhu udara rata- rata di Kabupaten Merauke adalah sebesar 26,5°C dengan suhu terendah sebesar 22,6°C yang terjadi pada bulan agustus dan suhu tertinggi terjadi pada bulan desember sebesar 33,7°C. Kelembaban relatif di Kabupaten Merauke adalah sebesar 79,40 persen. Kondisi paling lembab terjadi pada bulan mei sebesar 85,40 persen.
Pada tahun 2012 rata-rata tekanan udara sebesar 1.009,10 mb. Rata-rata kecepatan angin di tahun 2012 ini adalah sebesar 12 knot. Secara total selama tahun 2012 jumlah hari hujan di Kabupaten Merauke adalah 155 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan maret dengan besar 525,90 mm. Sebaliknya curah hujan terendah terjadi pada bulan agustus dengan hanya sebesar 3,30 mm.
- Topografis
Kabupaten Merauke merupakan daerah datar di mana sebagian besar wilayah berada pada ketinggian antara 3 – 4 meter di atas permukaan laut (dpl) dan hanya tiga wilayah yaitu Distrik Muting, Elikobel, dan Ulilin yang berada pada ketinggian antara 40 – 60 meter dari permukaan air laut. Seperti halnya dengan daerah Indonesia yang beriklim tropis, suhu udara rata-rata di Kabupaten Merauke berkisar antara 23° – 32°C dengan jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu 2.962,3 mm sedangkan jumlah hari hujan tertinggi yaitu 210 dicapai pada tahun 2013.
- Morfologi
Wilayah Kabupaten Merauke sebagian besar merupakan dataran rendah dan berawa. Berdasarkan morfologinya terdiri atas dua bagian yaitu wilayah darat dan kepulauan. Wilayah darat merupakan bagian dari Pulau Papua, sedangkan kepulauan adalah bagian dari kepulauan sebelah barat Kabupaten Merauke dengan Pulau Kimaam dan Komolom sebagai pulau terbesarnya. Secara umum kondisi morfologi Kabupaten Merauke adalah datar dan datar berombak. Bentangan alam datar tersebar di pesisir utara Kabupaten Merauke, bagian Barat sampai ke Pulau Kimaam dan Komolom.Sedangkan datar-berombak terdapat di bagian tengah wilayah Kabupaten Merauke, dimana wilayah tersebut merupakan bagian wilayah rawa dan bagian hulu dari DAS 3 (tiga) sungai besar di Merauke (Bian-Kumbe-Maro). Selain itu, di Kabupaten Merauke terdapat 2 (dua) pulau, yaitu Pulau Kimaam dan Pulau Komolom. Di dalam Pulau-pulau besar ini terdapat empat distrik, yaitu Distrik Kimaam, Ilwayab,Waan, dan Tabonji dengan jumlah luasan sebesar 1.249.208,7 hektar.
- Hidrologi
Wilayah Kabupaten Merauke banyak dilewati oleh sungai, baik sungai besar maupun kecil. Sungai-sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Merauke adalah sungai Bian, sungai Digul, sungai Maro, sungai Yuliana, sungai Lorents dan sungai Kumbe, hal ini menjadi potensi sumber air tawar untuk pengairan serta dapat dipergunakan untuk prasarana transportasi antar distrik dan antar kampung. Disamping itu juga perlu diantisifasi dengan baik mengingat dengan banyaknya sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Merauke mengakibatkan rendahnya kemampuan tanah untuk menyerap air.
.
2. Potensi Sumberdaya Alam
- Tanaman Pangan
Kabupaten Merauke adalah penghasil tanaman padi terbesar di Provinsi Papua. Pada tahun 2013 produksi padi di Kabupaten Merauke adalah sebesar 177.581,00 ton. Selama lima tahun kebelakang, produksi padi ini terus mengalami peningkatan. Produksi tertinggi di Kabupaten Merauke terdapat di Distrik Tanah Miring sebesar
56.444,00 ton.
Selain tanaman padi, Kabupaten Merauke juga memproduksi ubi jalar dengan cukup besar yaitu sebesar 5.065,10 ton. Di tahun 2013 Distrik Tanah Miring merupakan distrik dengan produksi ubi jalar tertinggi di Kabupaten Merauke.
- Hortikultura
Di tahun 2013 tanaman kacang panjang merupakan tanaman sayuran dengan produksi tertinggi yaitu sebanyak 930,05 ton. Secara lebih lanjut luas panen terluas di Kabupaten Merauke adalah tanaman cabai yaitu
sebesar 97,00 ha.
Selain tanaman sayuran, Kabupaten Merauke juga menghasilkan buah-buahan dalam jumlah yang cukup besar. Di tahun 2013 produksi buahbuahan terbesar di Kabupaten Merauke adalah pisang dengan total produksi sebesar 12.830,74 ton. Dimana produksi terbesar dihasilkan di Distrik Merauke
sebanyak 3.849,75 ton.
- Perkebunan
Pada tahun 2013 tanaman perkebunan yang banyak dihasilkan di Kabupaten Merauke adalah tanaman kelapa. Dimana total produksi tanaman tersebut adalah sebesar 547,50 ton dengan luas lahan seluas 6.576,00 ha. Secara total luas lahan perkebunan di Kabupaten Merauke pada tahun 2013 mencapai hingga 28.453,50 ha.
- Kehutanan
Di tahun 2013 luas hutan di Kabupaten Merauke seluas 4.672.346 ha. Luas ini tidak mengalami perubahan sejak tahun 2009 yang lalu. Di tahun 2013 ini volume penjualan produksi hasil kehutanan didominasi oleh kayu bulat dengan volume sebesar 154.858,76 m3.
- Peternakan
Pada tahun 2013 jumlah hewan ternak di Kabupaten Merauke mencapai hingga 46.441 ekor. Dimana jumlah ini didominasi oleh sapi potong sebesar 68,47 persen. Selain ternak, di Kabupaten Merauke juga terdapat populasi unggas yang mencapai hingga 1.390.309 ekor dengan dominasi oleh ayam kampung sebanyak 953.975 ekor.
- Perikanan
Selain tanaman padi, sektor perikanan di Kabupaten Merauke juga merupakan yang terbesar di Provinsi Papua. Dengan jumlah produksi ikan di Kabupaten Merauke pada tahun 2013 sebanyak 58.222.356 kg. Selain itu pemasaran ikan hias antar pulau di Kabupaten Merauke juga cukup tinggi dimana pada tahun 2013 mencapai hingga 4.588.370 ekor. Pada tahun tersebut terdapat sebanyak 20.386 orang nelayan di Kabupaten Merauke serta 5.845 rumah tangga perikanan. Dimana rumah tangga perikanan tersebut mencakup pembudidaya (5,37 persen), penangkapan (88,47 persen), pengolahan (4,01 persen) dan pengumpul (2,22 persen).
.
3. Penduduk dan Tenaga Kerja
- Jumlah dan Distribusi Penduduk
Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kabupaten Merauke berjumlah 70,002 jiwa yang menempati wilayah seluas 1.445,63 km2, dengan komposisi penduduk laki-laki 35,974 jiwa (51,39 %) dan perempuan 34,028 jiwa (48,61%). Sex ratio penduduk Kabupaten Merauke sebesar 105,72. Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 perempuan terdapat sekitar 100 orang laki-laki.
Berikut ini diagram yang memperlihatkan kepadatan tiap Distrik yang ada di Kabupaten Merauke Dari diagram diatas kita dapat melihat tidak meratanya konsentrasi dan persebaran penduduk di Kabupaten Merauke. Berdasarkan konsentrasi penduduk per distrik didapatkan bahwa kepadatan penduduk tertinggi di wilayah Kabupaten Merauke berada di wilayah Distrik Merauke yaitu 38,5 jiwa/km2, sedangkan konsentrasi yang terendah adalah di Distrik Kaptel dan Distrik Ngguti yaitu masing-masingnya 0,6 jiwa/km2. Sedangkan kepadatan rata-rata penduduk Kabupaten Merauke adalah 3,8 jiwa per km2.
Terkonsentrasinya jumlah penduduk di Distrik Merauke disebabkan oleh tersedianya fasilitas pelayanan umum di distrik tersebut, dimana distrik-distrik lain di wilayah kabupaten ini banyak yang belum terbangun. Bahkan sebagian besar distrik-distrik baru belum terbangun sama sekali baik dari segi fasilitas pelayanan maupun dari segi infrastruktur. Faktor lainnya adalah tingginya bangkitan kegiatan di distrik tersebut dibandingkan distrik lainnya. Bangkitan kegiatan yang dimaksud tidak hanya lapangan pekerjaan, akan tetapi juga faktor pendidikan lanjut. Hampir seluruh anak sekolah tingkat lanjut dari distrik-distrik lain di seluruh Merauke meneruskan pendidikannya ke Perguruan Tinggi yang ada di kabupaten Merauke. Faktor ketiga adalah banyaknya jumlah pendatang dari daerah luar Kabupaten Merauke yang mencoba mencari penghidupan dan langsung menetap di Kota Merauke. Pendatang baru ini adalah orang-orang non-transmigran, karena program penempatan transmigrasi ke Kabupaten Merauke sendiri telah dihentikan sejak tahun 2000.
Distrik-distrik lain yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi adalah Distrik Semangga, Distrik Malind dan Distrik Kurik. Ketiga distrik tersebut sebelumnya adalah merupakan kawasan transmigrasi. akan tetapi telah berkembang menjadi pusat-pusat permukiman baru bagi masyarakat pendatang lainnya. Faktor kedekatan ketiga Distrik ini dengan Kota Merauke serta didukung dengan akses jaringan jalan yang baik ke ibukota kabupaten merupakan salah satu fakta menarik bagi penduduk yang ingin mencari pekerjaan di Kota Merauke. Khusus untuk Distrik Semangga dan Kurik, di Distrik ini juga terdapat desa-desa yang dihuni oleh penduduk perintis, yaitu penduduk pendatang non transmigran yang telah berpuluh tahun tinggal di Merauke.
Tabel. Kepadatan Penduduk Kabupaten Merauke Tahun 2013
Nama Distrik | Laki-Laki | Perempuan | Jumlah | Luas (km2) | Kepadatan
(rata2) |
Kimaam | 3.207 | 2.895 | 6.102 | 4.630,30 | 1,32 |
Waan | 2.512 | 2.239 | 4.751 | 5.416,84 | 1,66 |
Tabonji | 2.710 | 2.669 | 5.379 | 2.868,06 | 0,99 |
Ilwayab | 2.889 | 2.490 | 5.379 | 1.999,08 | 2,69 |
Okaba | 2.737 | 2.436 | 5.173 | 1.560,50 | 3,31 |
Tubang | 1.227 | 1.134 | 2.361 | 2.781,18 | 0,85 |
Ngguti | 1.024 | 954 | 1.978 | 3.554,62 | 0,56 |
Kaptel | 983 | 847 | 1.830 | 2.384,05 | 0,77 |
Kurik | 7.584 | 6.746 | 14.330 | 977,05 | 14,67 |
Animha | 1.080 | 968 | 2.048 | 1.465,60 | 1,40 |
Malind | 4.996 | 4.533 | 9.529 | 490,60 | 19,42 |
Merauke | 49.905 | 45.505 | 95.410 | 1.445,63 | 66,00 |
Naukenjerai | 1.036 | 956 | 1.992 | 905,86 | 2,20 |
Semangga | 7.424 | 6.528 | 13.952 | 326,95 | 42,67 |
Tanah Miring | 9.845 | 8.412 | 18.257 | 1.516,67 | 12,04 |
Jagebob | 3.955 | 3.604 | 7.559 | 1.364,96 | 5,54 |
Sota | 1.667 | 1.415 | 3.082 | 2.843,21 | 1,08 |
Muting | 2.864 | 2.618 | 5.482 | 3.501,67 | 1,57 |
Elikobel | 2.242 | 1.839 | 4.081 | 1.666,23 | 2,45 |
Ulilin | 2.334 | 2.066 | 4.400 | 5.092,57 | 0,86 |
Total | 112.221 | 100.854 | 213.075 | 46.791,63 | 4,55 |
- Laju Pertumbuhan Penduduk dan Proyeksi Penduduk
Angka Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dihitung dengan melihat data jumlah penduduk dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data yang dikumpulkan, Laju Pertumbuhan penduduk Kabupaten Merauke berturut-turut dari tahun 2010-2012 adalah 5,57 % dan 4,34 %. Melihat kecenderungan tersebut, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Merauke tergolong kecil jika dibandingkan dengan Laju pertumbuhan Penduduk Provinsi Papua dengan nilai 2,49% per tahun. Angka tersebut merupakan akumulasi dari faktor angka kelahiran, angka kematian dan migrasi penduduk.
Tabel. Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya
No | Nama Kecamatan | Jumlah Penduduk | ||||
Tahun | ||||||
2013 | 2014 | 2015 | 2016 | 2017 | ||
1 | Kimaam | 6404,354 | 6721,69 | 7054,75 | 7404,312 | 7771,196 |
2 | Waan | 4986,412 | 5233,489 | 5492,808 | 5764,977 | 6050,631 |
3 | Tabonji | 5645,529 | 5925,265 | 6218,862 | 6527,007 | 6850,42 |
4 | Ilwayab | 5645,529 | 5925,265 | 6218,862 | 6527,007 | 6850,42 |
5 | Okaba | 5429,322 | 5698,345 | 5980,698 | 6277,042 | 6588,069 |
6 | Tubang | 2477,988 | 2600,772 | 2729,64 | 2864,894 | 3006,849 |
7 | Ngguti | 2076,01 | 2178,876 | 2286,84 | 2400,152 | 2519,08 |
8 | Kaptel | 1920,677 | 2015,846 | 2115,731 | 2220,566 | 2330,595 |
9 | Kurik | 15040,05 | 15785,29 | 16567,45 | 17388,36 | 18249,96 |
10 | Animha | 2149,478 | 2255,985 | 2367,769 | 2485,092 | 2608,228 |
11 | Malind | 10001,16 | 10496,72 | 11016,83 | 11562,72 | 12135,65 |
12 | Merauke | 100137,6 | 105099,4 | 110307,1 | 115772,8 | 121509,3 |
13 | Naukenjerai | 2090,704 | 2194,298 | 2303,025 | 2417,14 | 2536,91 |
14 | Semangga | 14643,32 | 15368,9 | 16130,43 | 16929,69 | 17768,56 |
15 | Tanah Miring | 19161,63 | 20111,09 | 21107,6 | 22153,48 | 23251,18 |
16 | Jagebob | 7933,548 | 8326,656 | 8739,242 | 9172,271 | 9626,757 |
17 | Sota | 3234,713 | 3394,993 | 3563,215 | 3739,772 | 3925,078 |
18 | Muting | 5753,633 | 6038,726 | 6337,944 | 6651,99 | 6981,596 |
19 | Elikobel | 4283,214 | 4495,447 | 4718,196 | 4951,983 | 5197,354 |
20 | Ulilin | 4618,02 | 4846,843 | 5087,004 | 5339,065 | 5603,616 |
Jumlah | 223632,9 | 234713,9 | 246344 | 258550,3 | 271361,4 |
.
4. Perekonomian Daerah
Potensi perekonomian di Kabupaten Merauke yang paling menonjol adalah sektor pertanian dan perkebunan karena didukung oleh letak geografis wilayahnya. Selain sektor pertanian, sektor yang mendukung perekonomian Kabupaten Merauke adalah sektor industri, perdagangan dan jasa-jasa. Namun dengan Adanya Bandara Mopah-Merauke sebagai satu sektor Pengangkutan dan Komunikasi maka menjadi nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibanding sektor pertanian dan perkebunan serta sektor lainnya.
- Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Peningkatan nilai tambah terbesar dalam perekonomian Kabupaten Merauke dicapai oleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Pada tahun 2011 nilai tambah sektor Pengangkutan dan Komunikasi mencapai Rp 177.337,80 Juta rupiah, maka pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar Rp201.456,53 Juta Rupiah atau meningkat sekitar Rp. 24.118,83 Juta rupiah. Peningkatan yang cukup tajam yang terjadi sektor Pengangkutan dan Komunikasi tersebut dipicu dengan adanya peningkatan lalulintas udara dari dan ke Bandara Mopah-Merauke terutama yang terjadi sejak tahun 2012 berkaitan dengan banyaknya kunjungan dari luar Papua dan bertambahnya jumlah maskapai yang masuk ke bandara Mopah-Merauke.
Sementara itu, sektor Pertanian selama tahun 2012 hanya menghasilkan nilai tambah bruto sebesar Rp 725.462,43 juta rupiah atau hanya mengalami peningkatan sekitar Rp 20.017,04 juta rupiah dibandingkan dengan nilai tambah bruto sektor Pertanian selama tahun 2011 yang hanya sebesar Rp. 705,445,39 juta rupiah.
.
5. Infrastruktur
- Transportasi
Di tahun 2013 panjang jalan di Kabupaten Merauke mencapai hingga 1.793.983 km. Sepanjang 273.000 km merupakan jalan negara, 233.407 km adalah jalan provinsi dan 1.287.576 km adalah jalan kabupaten. Sepanjang 719.439 km jalan di Kabupaten Merauke telah di aspal. Sisanya merupakan jalan tanah.
Di tahun 2013 ini juga terdapat sebanyak 2.654 pesawat yang datang ke Bandar Udara Mopah di Kabupaten Merauke. Pesawat ini membawa sebanyak 144.949 penumpang selama tahun 2013. Sedangkan pesawat yang berangkat ada sebanyak 2.650 pesawat dengan sebanyak 140.906 penumpang.
- Komunikasi
Pada tahun 2013 terdapat sebanyak 30 kantor pos di Kabupaten Merauke. Dimana kantor pos terbanyak adalah jenis pos desa yaitu sebanyak 11 unit. Jumlah surat dalam negeri yang dikirim selama tahun 2013 ada sebanyak 26.496 surat. Disamping itu ada sebanyak 182.418 surat yang diterima di Kantor Pos Kabupaten Merauke selama tahun 2013.
Selama tahun 2013 ada sebanyak 4.072 sambungan telekomunikasi, Dimana sambungan terbanyak adalah sambungan telepon yaitu sebanyak 3.235 sambungan. Pendapatan terbesar juga diterima dari sambungan telepon yaitu sebesar Rp. 557.440.698.
- Pariwisata
Tahun 2013 ada sebanyak 15 hotel di Kabupaten Merauke. Sebanyak 14 hotel merupakan hotel kelas melati sedangkan sisanya 1 hotel adalah hotel berbintang. Jumlah wisatawan di Kabupaten Merauke pada tahun 2013 ada sebanyak 9.925 wisatawan. Sebanyak 9.870 adalah wisatawan nusantara sedangkan sebanyak 55 adalah wisatawan mancanegara.
6. Rencana Pengembangan
- Rencana Struktur Ruang
Secara garis besar rencana sistem perkotaan wilayah Kabupaten Merauke dirumuskan sebagai berikut dimana Distrik Merauke merupakan kawasan perkotaan utama dan sekaligus menjadi Ibukota kabupaten. Sebagaimana diketahui bahwa Distrik Merauke merupakan kawasan perkotaan lama yang berada pada lintasan yang strategis dan berintensitas lalu lintas (pergerakan barang dan orang) tinggi, bahkan tertinggi di Kabupaten Merauke.
- Rencana Pola Ruang didalam RTRW
Rencana Pola Ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana pola ruang menggambarkan letak dan luasan dari kegiatan-kegiatan budidaya dan lindung. Aspek-aspek yang dipertimbangkan adalah fungsi lingkungan, estetika lingkungan, kuantitas dan kualitas ruang, pola dan struktur tata ruang, lokasi pemanfaatan sumber alam, dan sumber daya manusia untuk kegiatan pembangunan, integritas dan keamanan wilayah. Pola ruang didapatkan dengan melakukan delineasi (batas-batas) kawasan kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan kawasan-kawasan lainnya, sehingga didapatkan kategori kawasan budidaya dan kawasan lindung. Secara umum, pembagian kategori kawasan ini dilakukan agar terwujud keseimbangan antara fungsi ekonomi dan lingkungan.
we need more info about the improvement of the education in Merauke